Real Money
Prinsip
nomor satu tentang uang yang paling benar, adalah mengeti dulu kalo uang itu
bukan benda, uang adalah nominal. Dan jangan pernah menaruh perasaan pada
nominal. Jangan terlalu menggapnya besar, dan jangan menganggapnya kecil. Setiap
nominal punya besar atau kecil punya peran yang berbeda. Nominal kecil yang
dikumpulkan tiap detik bisa berharga, ebgitu pun sebaliknya nominal besar yang
dikontrol oleh pikiran yang jahat/dangkal akan sia-sia. Kalo nominal rekeningmu
sedikit jangan sedih, karena sewaktu waktu (dengan kepintaran yang kamu punya)
bisa jadi besar. Kalo nominal besar diikuti dengan perasaan megah, bisa habis
dalam seketika. Hilangkan perasaan dan lakukan apa yang kita piker perlu untuk
lakukan. Kalo kita alokasikan sebagian untuk sedekah, sedekahkanlah. Begitupun dengan
ide-ide tentang alokasi yang direncanakan sebelumnya.
Juga sering-seringlah mengeluarkan nominal pada sesuatu yang dapat memberikan timbal balik nominal kepada kita, berapapun kalo rutin pasti akan menjadi besar. Inilah investasi, bisa berupa hubungan, bisa berupa instrument investasi, bisa berupa bisnis. Inilah cara orang kaya mengelola nominal. Cicil investasi harus lebih dulu daripada mencicil mobil/rumah. Bayangkan 5 tahun kita cicil mobil. 5 tahun kemudian mobil lunas, mobil jadi punya kita, mobil yang nilai nominalnya turun. Tapi coba, cicil investasi 5 tahun seharga mobil. Taro di instrument investasi, lima tahun berikutnya kita punya investasi yang bisa memberikan timbal balik. Bahkan kita bisa mencicil dengan nilai timbal balik investasi tersebut pertahun.
Juga sering-seringlah mengeluarkan nominal pada sesuatu yang dapat memberikan timbal balik nominal kepada kita, berapapun kalo rutin pasti akan menjadi besar. Inilah investasi, bisa berupa hubungan, bisa berupa instrument investasi, bisa berupa bisnis. Inilah cara orang kaya mengelola nominal. Cicil investasi harus lebih dulu daripada mencicil mobil/rumah. Bayangkan 5 tahun kita cicil mobil. 5 tahun kemudian mobil lunas, mobil jadi punya kita, mobil yang nilai nominalnya turun. Tapi coba, cicil investasi 5 tahun seharga mobil. Taro di instrument investasi, lima tahun berikutnya kita punya investasi yang bisa memberikan timbal balik. Bahkan kita bisa mencicil dengan nilai timbal balik investasi tersebut pertahun.
Jangan buang buat cicilan yang sifatnya beban. Buang untuk
investasi terlebih dahulu. Selalu dahulukan itu. Juga jangan terlalu sering
untuk meminjamkan uang kepada orang lain dengan tujuan menanggung kesalah orang
yang meminjam uang, seperti missal kita pinjamkan/berikan uang untuk orang
menambal cicilan mereka. Kenapa kita harus menanggung kesalahan yang telah
mereka perbuat? Merekalah yang harus menanggung kesalahan mereka sendiri.
Kalo memberi uang untuk kebutuhan makan
dan kesehatan dan kebutuhan primer lainnya, berikanlah dengan tidak mengharap
dikembalikan (jangan beri pinjaman, kita bukan bank. Berikanlah dengan niat
membantu sukarela).
Komentar
Posting Komentar