
Dulu sekali saat masih kecil, alam pikiran kita tidak mengenal kata "tidak mungkin", hal itu yang menyebabkan kita berkhayal tanpa batas, tidak ada dinding penghalang dalam pikiran. Saat kita ingin terbang, kita mengambil kain dan diikatkan ke leher lalu naik ke atas kursi kemudian lompat seolah terbang. Saat kita belajar naik sepeda, jatuh adalah hal yang wajar, dan akan bangkit lagi untuk gowes terus sampai bisa. Kegagalan adalah pembelajaran dan ga ada tuh kata menyesal dan galau kalo jatuh dari sepeda karena belajar. Pasti bangun lagi. Nah, seiring pertumbuhan tubuh, kita sering bertemu banyak hal termasuk dalam pelajaran di sekolah, saat melakukan kesalahan kita akan dimarahi, mendapat nilai jelak, kita akan dimarahi. Perlahan tapi pasti, khayalan kita yang tanpa batas terkikis menjadi dinding dinding penghalang. Kesalahan yang sebelumnya adalah pembelajaran menjadi sesuatu yang menakutkan, seolah kita tidak boleh salah, dan salah itu hal yang buruk. ...